Tuesday, March 22, 2011

Viva news berita terbaru : Teror Bom Buku Merambah NTB


Tidak hanya Jakarta, teror bom juga terjadi di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Paket kardus lengkap dengan surat ancaman ditemukan di depan pintu rumah milik Muhammad Nur warga Manggemaci Kota Bima.

Paket dus yang dibungkus plastik warna hitam dengan tulisan "kiriman dari Kantor Pusat Mataram" ditemukan pemilik rumah. "Yang menemukan paket itu anak saya. Paket berada tepat di depan pintu, karena curiga saya langsung hubungi polisi," kata Muhammad Nur kepada wartawan, Selasa 22 Maret 2011.

Tim Gegana Polres Bima langsung mendatangi lokasi. Setelah memeriksa paket tersebut, petugas Gegana menemukan petasan, minyak tanah dan sumbu dalam satu paket. Untuk menghindari korban jiwa, polisi langsung mensterilkan lokasi serta menjauhkan warga dari benda tersebut. Petugas juga meledakkan paket yang diduga berisi bom tersebut. Usai meledakkan paket, tim Gegana langsung membawa serpihan kotak tersebut ke Markas Brimob.

Kapolres Bima, Ajun Komisaris Besar Polisi, Kumbul KS, mengataka belum dapat memastikan apakah paket tersebut adalah rangkaian bom atau tidak. Menurutnya, polisi hingga saat ini masih menyelidiki kasus teror bom tersebut. "Belum ada dugaan ke sana. Kami masih melakukan pemeriksaan. Kami juga masih mendalami motif dibalik teror ini, termasuk memeriksa saksi-saksi," kata dia.

Teror Bom di Manggemaci Kota Bima merupakan peristiwa yang baru pertama kali terjadi. Masyarakat sekitar mengaku khawatir dengan adanya teror bom yang kini tengah marak terjadi di sejumlah daerah di Indonesia.

Sementara itu, untuk memantau wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sebanyak 13 unit Closed Circuit Television (CCTV) disebar. "Dipasangnya CCTV di beberapa titik untuk mewaspadai sistem ketertiban keamanan serta mewaspadai aksi teror yang kian marak," kata Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Yuda Gustawan Selasa, 22 Maret 2011.

Dia menuturkan, hal itu terkait peran penting Tanjung Perak sebagai pelabuhan internasional yang menghubungkan antarnegara dan pelabuhan intersulir penghubung antarpulau adalah pintu masuk utama semua barang dan manusia ke wilayah Jawa Timur melalui laut.

Selebihnya, kata Yuda, di tengah kepadatan aktivitas bukan tidak mungkin menimbulkan sejumlah ancaman. Termasuk, bahaya kecelakaan lalu lintas di laut. "Itu yang harus terus dipantau untuk dapat dilakukan penanganan," lanjutnya.

Termasuk untuk mengantisipasi adanya penyelundupan senjata rakitan dan senjata tajam. "Untuk bom, sampai hari ini belum ada dan mudah-mudahan tidak pernah ada," ujar Yuda.

Pemasangan CCTV sengaja dilakukan terpasang di sejumlah titik. Diantaranya di Terminal Jamrud, Mira, Berlian dan Kalimas. Lima titik lainnya dipasang untuk memantau kondisi sejumlah jalan protokol di Tanjung Perak.

"Di samping 13 CCTV, rencananya kami juga memasang empat CCTV tambahan. Yaitu Polsek Semampir dan Polsek Pabean Cantikan," lanjut Yuda.

0 comments:

Post a Comment